.quickedit { display:none; }

Minggu, 26 Oktober 2014

Berita Interpretatif

Berita Interpretatif

Biasanya memfokuskan sebuah isu, masalah, atau peristiwa-peristiwa kontroversial. Namun demikian, fokus beritanya masih berbicara mengenai fakta yang terbukti bukan opini. Dalam jenis laporan ini, reporter menganalisis dan menjelaskan. Karena laporan interpretatif bergantung kepada pertimbangan nilai dan fakta, maka sebagian pembaca menyebutnya sebagai ”opini”. Biasanya, para reporter interpretatif menemui sedikit masalah dalam pencarian fakta. Mereka umumnya mencoba menerangkan berbagai peristiwa publik. Sumber informasi dapat diperoleh dari narasumber yang mungkin hanya memberikan informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Laporan interpretatif biasanya dipusatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa. Misalnya, mengapa walikota mengeluarkan pernyataan tersebut, menunjuk itu, mengadakan perjalanan itu? Pendeknya, berita interpretatif bersifat bertanya, apa makna sebenarnya dari peristiwa tersebut.

"Penyusunan Kabinet Jokowi"

Pada tanggal 20 oktober 2014, presiden terpilih Jokowi-JK telah resmi mengamAbil alih kursi kursi tertinggi pemerintahan Indonesia. Banyak agenda yang harus dilakukan oleh presiden Jokowi salah satu yang terdekat adalah pembentukan kabinet baru pemerintahannya. Seperti yang diketahui, pengumuman kabinet pemerintahan Jokowi-JK gagal terealisasi pada hari rabu (22/10/2014) kemarin. Padahal, panitia penyelenggara telah menyiapkan seluruh kegiatan pengumuman di dermaga III Pelindo, Tajung Periuk, Jakarta Utara. Tidak diketahui alasan mengapa presiden Jokowi menunda pengumuman kabinetnya. Banyak isu atai spekulatif yang muncul seperti, pertama menunggu pertimbangan dari DPR terkait perubahan nomenklatur. Kedua menunggu dan mengikuti rekomendasi dari KPK dan PPAPK.
Akan tetapi banyak yang berkomentar buruk atas penundaan pengumuman kabinet pada rabu kemarin. Padahal, menurut UU yang berlaku, presiden memiliki waktu sekurangnya 14 hari sejak dilantik dalam menentukan nama -nama mentri kabinetnya. Sehingga presiden jokowi masih memiliki waktu dalam menentukan kabinet dan diharapkan presiden Jokowi bisa memilih mentri yang bersih, jujur, baik dan tentunya bisa menjalankan pemerintahan yang bisa memenuhi ekspektasi masyarakat maupun pemerintahan sendiri.

Kamis, 23 Oktober 2014

The Remote Island Tristan da Cunha





Tristan da Cunha is not typical island vacation. There are no restaurants. There are no hotels. Credit cards are not accepted, the beaches aren't safe for swimming, and every month brings between 17 and 26 days of rain. Smack-dab in the middle of the island lies a giant volcano. But Tristan da Cunha is enticing because it offers something that no other island destination can: the most extreme isolation.

Located in the south Atlantic Ocean, the 8-mile-wide British overseas territory is the most remote populated island in the world. The nearest mainland city, 1,743 miles east, is Cape Town in South Africa. The journey from there takes seven days by boat—traveling by air is not an option, as there is no airport on the island.





Every inhabitant of Tristan da Cunha—269, at last count—lives in the island's only settlement, Edinburgh of the Seven Seas. Established in the early 19th century, the village is located on the north coast and home to 70 families, all of whom are farmers. Electricity is supplied by diesel generators. The island's lone road, a narrow, winding path, is flanked by bungalow-style cottages, potato patches and roaming cows. The looming volcanic cliffs and low-lying mist create a secluded, hazy setting.
It's a peaceful, pared-back existence with few anxieties—unless the volcano erupts. Such was the case in 1961, when earthquakes, landslides, and an eruption from one of the north vents sent the entire population fleeing to England via Cape Town. (Fed up with England's busy streets and savage winters, most returned two years later after getting the all-clear from geologists who had visited the island post-eruption.


Now that the volcano has calmed down, life on Tristan da Cunha is an exercise in patience and planning. There is a grocery store, but orders must be placed months in advance so the goods can be loaded onto scheduled fishing vessels and delivered. Bad weather can cause delays by making it impossible to land on the island. A hospital equipped with x-ray machines, a labor ward, operating theater, emergency room and dental treatment facilities takes care of most health concerns, but patients requiring more specialized treatment must be evacuated to South Africa or the UK.
In addition to farming, residents sustain themselves by selling souvenirs, handcrafts, and rare Tristan da Cunha postage stamps online. Among the more distinctive souvenirs are the traditional "love socks" knitted by island women—the size and number of stripes on each pair of socks denotes a particular meaning, from "friends forever" to "head over heels in love."

References :

History of Xining City


 
Xining is the capital of Qinghai province in western China and the largest city on the Tibetan Plateau.
The city was a commercial hub along the Northern Silk Road's Hexi Corridor for over 2000 years, and was a stronghold of the Han, Sui, Tang, and Song dynasties' resistance against nomadic attacks from the west. Xining was added to Qinghai in 1928. Xining holds sites of religious significance to Muslims and Buddhists, including the Dongguan Mosque and Ta'er Monastery. The city lies in the Hongshui River valley, and owing to its high altitude, has a cold semi-arid climate. It is connected by rail to Lhasa, Tibet and Lanzhou, Gansu.
So how about History Of Xining City :



The remains of ancient civilizations living in Qinghai indicate that the area has been populated for around 5,000 years, though Xining was only given this name around 900 years ago in 1103.
A successful farming community had been developing in Xining for thousands of years before the royal government of Emperor Wudi of the West Han Dynasty established a fortress and built the Xiping Pavilion here in 121 B.C, paving the way for the area to be incorporated into the system of prefectures and counties of the Central Plains
After uniting Tibet, in the 7th Century AD Songtsen Gampo took control of the tribes in the Qinghai area establishing an enduring connection between the Han and Tibetan people. Xining flourished as a trading town when it became an important stop on the legendary Silk Road and its importance as a military, economic and political outpost grew. It is still the only road by which to enter the hinterland of the Qinghai-Tibet Plateau.
In 1927, the Kuomintang Government established Qinghai Province which led to the birth of the Qinghai People's Government in 1950, with Xining named as the capital.


References : 


Minggu, 19 Oktober 2014

Situs Gunung Padang


Banyak sekali tempat peninggalan bersejarah yang terletak di indonesia yang memiliki banyak keunikan  baik itu keunikan struktur bangunan nya atau karena nila sejarah yang terkandung didalam nya, tidak hanya itu tempat bersejarah biasanya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh para wisatawaan sekaligus menjadi sumber pendapatan negara. Situs gunung padang merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang banyak di kunjungi para wisatawan.

Gunung Padang  ( Batu Gendong )



Situs Gunung Padang terletak di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, kecamatan campaka, Kabupaten Cianjur. Merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum dengan luas bangunak kurang lebih 900 m2 dan terletak pada ketinggian ketinggian 885m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 hektare, menjadikannya sebagai kompleks situs megalitikum terbesar di Asia Tenggara.



Selain pemandangan nya yang indah Banyak hal unik yang terdapat di situs Gunung Padang ini seperti, batu yang menyerupai alat musik traditional jawa barat Gamelan, Batu disebut Batu Gamelan karena apabila kita ketuk akan megeluatkan suara yang berbeda seperti  halnya gamelan selain itu, terdapat batu yang tidak kalah unik yaitu Batu gendong, bahkan terdapat mitos yang berkembang di masyarakat setempat apabila kita bisa mengangkat nya maka keinginan kita akan terkabul. Tidak hanya itu masih banyak hal unik yang bisa kita jumpai disana.

Batu Gendong
Ada 2 moda kendaraan yang bisa kita gunakan untuk bisa sampai kesana yaitu menggunakan transportasi mobil atau motor. Disana juga tersedia kendaraan umum seperti angkot dan jasa ojek.
Batu Gamelan
Apabila  dari Jakarta Anda bisa mengambil jalur menuju Puncak Bogor atau jalur alternatif Jonggol. Keduanya sama menuju Cianjur Kota. Jika dari Bandung, Anda juga tentunya harus sampai di Kota Cianjur.  Dari Cianjur jarak ke Gunung Padang sekitar 45 kilometer.
Dari Kota Cianjur,
mengambil arah menuju Jalan Raya Cianjur-Sukabumi. Dari Jalan Raya Cianjur-Sukabumi ini Anda dapat memilih 2 rute menuju Gunung Padang, jalur Pal Dua dan Tegal Sereh.


Gunung Padang ini sangat cocok untuk masyarakat perkotaan yang setiap hari sibuk dengan pekerjaan nya, disana disuguhkan pemandangan alam yang sangat indah yang dapat membuat relax selain itu dengan HTM hanya RP. 3000 semua orang bisa datang tanpa harus menghawatirkan biaya.









Source: http://www.amronbadriza.com/2012/07/cara-membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz2JwlTpIJJ